RSS

Arsip Bulanan: Desember 2011

VARIABEL – VARIABEL DALAM PENELITIAN

1. PENGERTIAN VARIABEL

Istilah variabel dapat diartikan bermacam – macam. Dalam tulisan ini variable diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabeL penelitian itu sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.

Kalau ada pertanyaan tentang apa yang akan di teliti, maka jawabannya berkenaan dengan variabel penelitian. Jadi variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat didefiisikan sebagai atribut seseorang, atau objek yang mempunyai “Variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain (Hatch dan Farhady,1981). Dinamakan variabel karena ada variasinya.

Menurut Y.W Best yang disebut variabel penelitian adalah kondisi-kondisi atau serenteristik-serenteristik yang oleh peneliti  dimanupulasikan, dikontrol atau dioservasi dalam suatu penelitian. Sedang Direktorat Pendidikan Tinggii Depdikbud menjelaskan bahwa yang dimaksud variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Dari kedua pengerian tersebut dapatlah dijelaskan bahwa variabel penelitian itu meliputi faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang kan diteliti.

Apa yang merupakan variabel dalam sesuatu penelitian ditentikan oleh landasan teoritisnya, dan ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Karena itu apabila landasan teoritisnya berbeda, variabel-variebel penelitiannya juga akan berbeda. Jumlah variabel yang dijadikan objek pengamatan akan ditentukan oleh sofistikasi rancangan penelitiannya. Makin sederhana sesuatu rancangan penelitian, akan melibatkan variabel-variabel yang makin sedikit jumlahnya, dan sebaliknya. Read the rest of this entry »

 
34 Komentar

Ditulis oleh pada Desember 30, 2011 inci Pendidikan

 

Tag: , , , , , , , , , , , , , ,

KILAS BALIK TENTANG PENGEMBANGAN “NAVEL’S BLOG” / SUATU REVIEW TENTANG APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA BLOG INI

NAVEL’S BLOG
“MATEMATIKA HIDUP UNTUK MENGHIDUPKAN ILMU LAINNYA”

Berawal dari inspirasi yang diberikan oleh Prof. Dr. Zulkardi, M.I.Komp, M.Sc pada perkuliahan ICT in Mathematics Education kurang lebih 5 bulan yang lalu untuk membuat sebuah Blog Pribadi yang berisikan tentang informasi perkuliahan, maupun pengembangan pendidikan matematika, maka saya memberanikan diri untuk membuat sebuah blog pribadi sebagai jawaban atas inspirasi tersebut. Blog ini pertamakali diterbitkan pada tanggal 20 Agustus 2011 dan terus di evaluasi dan di kembangkan sehingga blog ini dapat memberikan kontribusi yang baik dalam pengembangan dunia pendidikan matematika di Indonesia.

Blog ini saya beri nama NAVEL’S BLOG dengan HeadlineMatematika Hidup Untuk Menghidupkan Ilmu Lainya”. Headline tersebut saya adaptasi dari motto yang disampaikan seorang pahlawan nasional dari Sulawesi Utara yakni Dr. G. S. S. Ratulangi yang juga merupakan DOKTOR matematika pertama di Indonesia. Motto beliau adalah “SI TOU TIMOU TUMOU TOU”, yang artinya Manusia hidup, untuk memanusiakan manusia lain” atau dalam dialek melayu manado sering disebut dengan “BAKU BEKENG PANDE”. Saya berharap dengan hadirnya blog ini dapat juga membawa spirit “Baku Bekeng Pande” ke dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan matematika di Indonesia, sehingga matematika bisa menjadi jawaban atas persoalan bangsa yang kita hadapi saat ini.

Gambar 1. Tampilan awal Blog

Read the rest of this entry »

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Desember 30, 2011 inci Berita, Uncategorized

 

Tag: , , ,

GAME “BOOK OF MAGIC” / BELAJAR KONSEP OPERASI HITUNG DENGAN PERMAINAN

Pada dasarnya permainan ini merupakan modifikasi dari permainan Book of Magic yang bisa di mainkan secara online dan diakses melalui laman  http://www.fi.uu.nl/toepassingen/00141/toepassing_rekenweb.en.html. Dari permainan ini siswa  dapat melatih kemampuan berpikir mereka dengan menyelesaikan soal-soal terbuka mengenai operasi hitung bilangan bulat. Permainan book of magic sangat cocok bila diberikan pada anak usia 9 sampai 12 tahun.

 Berikut ini akan dipaparkan mengenai aturan, contoh dan beberapa soal serta kartu yang bisa digunakan dalam permainan ini. Kita pun dapat menambahkan soal untuk pengembangan permainan ini agar lebih menarik lagi.

 Aturan Permainan:

  1. Gunakan angka dan simbol operasi bilangan yang diberikan pada halaman buku sebelah kiri sehingga membentuk angka yang ada pada halaman sebelah kanan buku.
  2. Angka yang ada hanya boleh dipakai satu kali tetapi, simbol operasi bilangan dapat digunakan lebih dari satu kali.
  3. Tuliskan perhitunganmu pada halaman buku sebelah kiri
  4. Tunjukkan jawabanmu pada guru, dan kumpulkan kartu magic jika jawabanmu benar
  5. Buatlah sebuah soal seperti yang permainan yang telah kalian mainkan

Contoh :

Baca / Download sengkapnya dengan klik : BOOK OF MAGIC

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Desember 29, 2011 inci Artikel tentang PMRI, Matematika, Pendidikan

 

Tag: , , , , , , ,

REVIEW ARTICLE : Prof Lee Peng Yee’s story of realistic mathematics in Indonesia

Base on Lee Peng Yee experience while he stay in Indonesia on realistic mathematics, he was describing it into 4 parts, namely the cultural tradition, a legacy of academic, regional conferences in mathematics, and about realistic mathematics

firstly about cultural tradition

On 23 February 2009 he visited Palembang, and he visited a primary school and observed a classroom lesson practicing realistic mathematics. To an Indonesian, realistic mathematics means activity and connection with the world around us. He was very interested and pleased to see the realistic mathematics has been implemented in Indonesia. But, that makes him amazed about the diversity that is owned by the Indonesian. Indonesia is a country of many races, diverse cultural background, and believers of different faiths.

Secondly about academic heritage

He said that the Dutch brought to Indonesia not only commerce and European culture, but also academic heritage. This can be reflected by the campus of the Bandung Institute of Technology (ITB) in the image of old buildings and in the library which has books and journal left behind the Dutch professor.

He happened to know the two mathematics professor from Dutch who spent time in ITB. They are Prof. A. C. Zaanen from Leiden and Prof. L. Kuipers.  Zaanen work in integration theory and more than the mathematics journals in the library of ITB were left by him. Whereas, Kuipers worked in number theory. According to Zaanen, Kuipers stayed in the garage of Zaenen’s house.

Besides, he describe that in early 70s the university curriculum in Indonesia at the time was traditional. It changes almost overnight when ITB started the Master Degree program in the last 70s. In order to meet the requirement for entry into the master degree (S2) program at ITB, universities around the country adjusted their curriculum Read the rest of this entry »

 
1 Komentar

Ditulis oleh pada Desember 29, 2011 inci Artikel tentang PMRI, Pendidikan

 

Tag: , ,

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

A. Pengertian Populasi dan Sampel

Dalam hubungan populasi dan sampel Prof.Sutrisno Hadi MA, menjelaskan bahwa sampel atau contoh adalah sebagian individu yang diselidiki dari keseluruhan individu penelitian. Supaya lebih objektif istilah individu sebaiknya diganti istilah subjek dan atau objek. Sampel yang baik yaitu sampel yang memiliki popolasi atau yang representatif artinya yang menggambarkan keadaan populasi atau mencerminkan populasi secara maksimal tetapi walapun mewakili sampel bukan merupakan duplikat dari populasi.

Objek Penelitian sebagai sasaran untuk mendapatkan dan mengumpulkan data disebut Populasi. Namun dalam kegiatan penelitian untuk mengjangkau keseluruhan dari objek tersebut tidak mungkin dilakukan. Untuk mengatasinya dipergunnakan teknik sampling yaitu prosedur untuk mendapatkan dan mengumpulkan karakteristik yang berada di dalam popilasi meskipun data itu tidak diambil secara keseluruhan melainkan hanya sebagaian saja. Dan baian dari populasi tersebut disebu sampel yang dianggap dapt mewakili populasinya.

Karena berbagai alasan, tidak semua hal yang ingin dijelaskan atau diramalkan atau dikendalikan dapat diteliti. Penelitian ilmian boleh dikatakan hampit selalu hanya dilakukan terhadap sebagian saja dari hal-hal yang sebenarnya mau diteliti. Jadi penelitian hanya dilakukan terhadap sampel, tidak terhadap populasi. Generalisasi dari sampel ke populasi ini mengandung risiko bahwa akan terdapat kekeliruan atau ketidaktepatan, karena sampel tidak akan mencerminkan secara tepat keadaan populasi. Berbagai teknik penentuan sampel itu pada hakikatnya adalah cara-cara untuk memperkecil kekeliruan generalisasi dari sampel ke populasi. Hal ini dapt dicapai kalau diperoleh sampel yang representastif, yaitu sampel yang benar-benar mencerminkan populasinya

Read the rest of this entry »

 
5 Komentar

Ditulis oleh pada Desember 22, 2011 inci Matematika, Pendidikan

 

Tag: , , , , ,

SUMBER BELAJAR SEBAGAI KOMPONEN SISTEM PENGAJARAN

Sumber belajar dalam pengertian sempit adalah, misalnya, buku – buku atau bahan – bahan tercetak lainnya. Pengertian itu masih banyak dewasa ini oleh sebagian besar guru. Misalnya dalam program pengajaran yang biasa disusun oleh para guru terdapat komponen sumber belajar, dan pada umumnya akan diisi dengan buku teks atau buku wajib yang dianjurkan. Pengertian sumber belajar tersebut sama sempitnya bila diartikan sebagai semua sarana pengajaran yang dpaat menyajikan pesan secara auditif maupun visual saja, misalnya OHP, slides, video, film, dan perangkat keras (hard ware) lainnya. Pengertian yag lebih luas tentang sumber belajar diberikan oleh Edgar Dale yang menyatakan bahwa pengalaman itu adalah belajar.

Sumber belajar dalam pengertian tersebut menjadi sangat luas maknanya, seluas hidup itu sendiri, karena segala sesuatu yang dialami dianggap sebagai sumber belajar sepanjang hal itu membawa pengalaman yang menyebabkan belajar. Belajar pada hakikatnya adalah proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelumnya.

Read the rest of this entry »

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Desember 21, 2011 inci Pendidikan

 

Tag: , , , , ,

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR UNTUK PEMBELAJARAN NILAI / AFEKTIF

Moto   : “Orang sering berkeinginan melaksanakan apa – apa yang dirasakan dan dipikirkannya baik, namun apa yang diperbuat sering berbeda dengan hal tersebut”

Sebelum membahas mengenai strategi belajar mengajar maka hendaknya kita mengetahui perbedaan antara strategi, metode, teknik, maupun pendekatan. Karena banyak orang bingung untuk membedakannya. Strategi merupakan kumpulan sejumlah metode/cara/pola dalam mencapai/melaksanakan sesuatu atau mengerjakan sesuatu. Sedangan Metode merupakan kumpulan sejumlah teknik, dan Teknik adalah taktik atau cara kerja. Pendekatan (approach) adalah pola/dasar berfikir atau kerangka berfikir dalam menghadapi/ menyelesaikan/mengerjakan sesuatu.  Tentu saja Pendekatan seseorang akan menentukan strateginya, sedangkan metode serta teknik kerja akan ditentukan oleh pilihan strategi orang tersebut.

Pengertian-pengertian ini sangat perlu difahami sebagai tolak ukur kita, dalam membahas pembelajaran nilai/afektif, dan rumusannya sengaja saya sederhanakan sekalipun dalam dunia pendidikan/pembelajaran hal-hal tersebut masih merupakan polemik yang berkepanjangan.

Pada awal tulisan ini saya utarakan sebuah moto. Moto tersebut menunjukkan bahwa sering apa yang dipikirkan dan dirasakan (afeksi) berlainan dengan apa yang kita lakukan. Ini menunjukkan bahwa masalah berbuat/acting merupakan dunia yang terpisahkan dengan dunia yang ada dalam diri seseorang (Metcalf, 1971). Hal ini memang demikian sebab dalam dunia nyata/perbuatan variabel penentunya sangat banyak serta sering di luar kemampuan dan daya kontrol kita. Selanjutnya saya ingin memperingatkan para guru bahwa membina/mendidik/mengajar afektif memerlukan pendekatan dan strategi serta metode khusus dan sering lebih berat daripada pembelajaran kognitif. Read the rest of this entry »

 
4 Komentar

Ditulis oleh pada Desember 18, 2011 inci Matematika, Pendidikan

 

Tag: , , , , , ,

KONTEKS MEMBAGI ROTI DALAM MEMPELAJARI KONSEP LUAS SEGITIGA

Pembelajaran matematika saat ini sudah cukup lama  terbenam dalam pembelajaran matematika yang bagi banyak orang terasa asing, formal, dan hanya bermain angka atau simbol yang sulit dan serba tak berarti, bahkan tidak sedikit yang merasa ketakutan untuk menghadapi pelajaran matematika. Begitu pula dalam pembelajaran Geometri seperti luas segitiga. Guru di sekolah cenderung langsung memberikan rumus dan bagaimana menggunakan rumus tersebut untuk menyelesaikan soal yang ada, sehingga siswa tidak mengetahui makna dari simbol-simbol yang mereka gunakan. Hal ini membuat pembelajaran matematika menjadi tidak menyenangkan karena hanya diajarkan dengan cara mekanistik.

Sudah saatnya pembelajaran matematika khususnya pada pembelajaran luas segitiga di kemas dalam pembelajaran yang ashik dan menyenangkan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang tepat dalam menanamkan konsep dengan cara yang menyenangkan adalah pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

Pada pelaksanaan desain riset di SD IGM Palembang ini, diharapakan pembelajaran materi luas segitiga dapat dengan menggunakan pendekatan PMRI dapat meningkatkan pemahaman konsep dan dapat membantu siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan materi luas segitiga.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Baca / Download selengkapnya dengan Klik : “KONTEKS MEMBAGI ROTI DALAM MEMPELAJARI KONSEP LUAS SEGITIGA”

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Desember 17, 2011 inci Artikel tentang PMRI, Matematika, Pendidikan

 

Tag: , , , , , ,

KOMPETENSI GURU MATEMATIKA

Sebelum kita mengetahui apa saja kompetensi guru matematika alangkah baiknya kita mengetahui apakah yang dimaksud dengan guru dan kompetensi guru. Menurut  Undang-undang No. 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen pasal 1, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sedangkan yang dimaksud dengan kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas dan keprofesionalan.

Selain itu dalam pasal 10 ayat (1) dari undang-undang yang sama, kompetensi guru meliputi kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Berikut ini penjabaran dari Kompetensi-kompetensi tersebut : Read the rest of this entry »

 
6 Komentar

Ditulis oleh pada Desember 16, 2011 inci Matematika, Pendidikan

 

Tag: , , , , , , , ,

BELAJAR KONSEP PEMBAGIAN MELALUI PERMAINAN “MEMBAGI PERMEN DENGAN DADU”

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Baca / Download selengkapnya dengan Klik Belajar Konsep Pembagian Melalui Permainan “Membagi Permen Dengan Dadu”

 
1 Komentar

Ditulis oleh pada Desember 15, 2011 inci Artikel tentang PMRI, Matematika, Pendidikan